Halo! Lagi apa ? Mungkin beberapa udah tidur nyenyak, mungkin ada juga yang masih di jalan menuju rumah, bisa jadi ada yang masih asik nonton tv atau scroll media sosial yang ada di gadget nya masing-masing. Di waktu yang bersamaan di belahan dunia lain mungkin ada lho yang lagi jalan otw mau ngungsi atau evakuasi ke area yang lebih aman pasca perang, mungkin juga ada yang lagi pilah-pilah cari benda yang masih bisa dipakai di antara puing bekas rumahnya yang hancur, atau bahkan ada yang masih wandering anggota keluarganya yang lain masih hidup apangga.
Jadi ceritanya hari ini (16/12/16), saya dateng ke acara pameran yang di adain sama MSF dengan tema "No Borders" di Grand Indonesia. Sebelumnya mau ngasih tau dulu kalo MSF itu kepanjangan dari Médecins Sans Frontières atau kalo bahasa inggris nya biasa disebut Doctors Without Borders atau kalo di indonesia-in Dokter Lintas Batas. MSF adalah sebuah organisasi independen kemanusiaan medis internasional yang kegiatannya adalah untuk memberi bantuan emergensi untuk orang-orang yang ada di area konflik, epidemik, bencana alam, dan kondisi kondisi yang sulit untuk layanan kesehatan. Kegiatan MSF mencakup perawatan kesehatan dasar, layanan kesehatan ibu dan anak, pembedahan, upaya menangani wabah, merehabilitasi dan mengelola rumah sakit dan klinik, vaksinasi massal, mengoperasikan pusat – pusat gizi, layanan kesehatan jiwa, serta memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan setempat. Dan MSF ini dalam menjalankan misinya engga memandang suku, agama, ras, gender maupun pandangan politik. Malaikat banget ngga sih ? :" Kalo mau tau lebih banyak tentang MSF bisa liat di sini.
Nah terus selain diadakan untuk memberi perjalanan visual tentang apa yang dialami sama pasien, tenaga medis dan masyarakat di berbagai belahan dunia (esp conflict zone), pameran ini juga menyuarakan bahwa perlindungan keselamatan untuk pekerja kemanusiaan di tengah konflik itu penting lho. Kenapa temanya "No Borders" ? Karana diharapkan acara ini bisa mengangkat semangat kemanusiaan yang engga memandang ras, agama, maupun politik, sama kaya prinsip kerja nya MSF
Nah terus selain diadakan untuk memberi perjalanan visual tentang apa yang dialami sama pasien, tenaga medis dan masyarakat di berbagai belahan dunia (esp conflict zone), pameran ini juga menyuarakan bahwa perlindungan keselamatan untuk pekerja kemanusiaan di tengah konflik itu penting lho. Kenapa temanya "No Borders" ? Karana diharapkan acara ini bisa mengangkat semangat kemanusiaan yang engga memandang ras, agama, maupun politik, sama kaya prinsip kerja nya MSF
Di acara ini ada banyak foto yang dipamerkan dari berbagai fotografer di penjuru dunia. Tema foto nya di bagi jadi 3 installation yaitu battling neglected disease, because tomorrow need her (layanan kesehatan perempuan sejak remaja, hamil dan melahirkan), dan krisis yang dialami pengungsi karena terjadi perang. Selain foto ada juga life jacket yang di pajang yang katanya itu ditemukan di perairan lepas yang dilalui sama pengungsi, contoh APD (alat perlindungan diri) yang harus dipake sama tenaga medis kalo terjun ke area wabah ebola dan ada satu bilik yang bisa untuk spot foto dengan tema #notatarget.
![]() |
Ini board favorit di bagian battling neglected disease |
![]() |
Kalo ini bagian favorit di bagian layanan kesehatan perempuan |
![]() |
Ini juga masih di bagian layanan kesehatan perempuan. Quote ini diambil dari cerita seorang perempuan yang jadi korban kekerasan seksual saat masa perang |
![]() |
Kalo ini yang di bagian pengungsi |
![]() |
Ini juga masih krisis pengungsi |
![]() |
Ini life jacket yang tadi dibilang di atas |
Kalo menurut saya pribadi, pameran pameran gini bisa menyentuh hati dan menimbulkan empati sih bagi yang ngeliat. Cukup ngebuka mata dan nyadarin kalo diluar sana banyak yang hidupnya itu engga se nyaman kita. Dan ada lho segelintir orang yang rela ninggalin keluarga nya untuk ikut bantu dan terjun merasakan ke-tidaknyaman-an tersebut, bikin jadi semacam restore faith in humanity orang banyak. Semoga para staff dari MSF ini dan organisasi relawan lain yang lagi dalam misi nya di berikan keselamatan, kesehatan, dan perlindungan oleh Allah SWT. Kan kalo bantu yang di bumi, insyaAllah akan di bantu sama yang di langit (Allah dan para malaikat).
Seperti yang ada di posternya, selain pameran foto, disini juga ada jadwal pemutaran film dan talkshow. Di hari yang saya berkesempatan dateng pas bgttt lagi ada talkshow yang tema nya bagusssh. Pas baca judulnya langsung gemes "Hospital Attacks in Conflict Zones : What Can We Do ?". Talkshow ini mendatangkan 3 pembicara yaitu dr.Maria Guevara dari MSF, Ibu Rina dari ICRC, dan dr.Lukman Hakim yang juga dari MSF. Sebagai awal pembuka talkshow, audience di suguhkan video dokumentasi dari MSF tentang penyerangan rumah sakit di daerah konflik
Medical Facilities are not a target
Dari data yang tercatat di WHO, di Suriah misalnya, 2016 ini udah ada 120 serangan di fasilitas kesehatan. Padahal udah ada loh persetujuannya via Konvensi Jenewa, dan kalo berdasarkan Hukum Humaniter Internasional, sesuai penjelasan Ibu Rina, fasilitas medis, staf dan pasien itu dilindungi. Kalo kata Ibu Joanne Liu (President, MSF International) dengan tegasnya di video di atas "Enough, Even War Has Rules"
Tapi yang disayangkan dari bincang-bincang ini adalah masih engga terlalu real sebenernya apa yang actually we (rakyat) can do tentang ini. Kalo MSF dan ICRC sendiri harapannya bisa mendorong pemerintah Indonesia untuk menunjukkan pengaruhnya dalam promosi penghormatan norma kemanusiaan internasional & terusmendukung kerja kemanusiaan. MSF dan ICRC juga menghimbau masyarakat Indonesia jadi lebih sadar dan terus mendukung upaya perlindungan pelayanan medis di wilayah konflik.
Semoga ya semoga semua menjadi lebih baik kedepannya. Semoga ya semoga suatu saat Yolanda,dr. bisa actually do something diranah 'itu'. Aamiin