20 June 2017

Nikmat Sehat

Dari sekian pasien yang datang ke Poli Penyakit Dalam hari itu, ada salah satu pasien yang berkesan. Ibu nya datang rujukan dari Puskesmas dengan keluhan sesak dan riwayat darah tinggi. Kata ibu nya, dari Puskesmas di rujuk untuk disarankan pemeriksaan penunjang untuk tau keluhan sesak nya ada arah dari kelainan jantung atau engga. Setelah ku tanya-tanya riwayat keluhan ibunya dan pemeriksaan fisik ke ibunya, kesan keseluruhannya masih dalam batas normal. Dari hasil bacaan rontgen dada yang di bawa saat itu di poli, untuk jantung kondisi nya juga masih dalam batas normal, dan kesan foto rontgen nya adalah bronkhitis. 

Aku jelasin lah ke ibunya kalau kondisi sesak nya karena radang di saluran nafas, kondisi jantung nya kalau dari pemeriksaan fisik dan penunjang untuk saat ini insyaAllah baik. Tapi ibunya tetep harus rutin kontrol karena ada penyakit darah tinggi juga, untuk mencegah komplikasi ke organ lain yang salah satunya jantung. 

Muka ibunya langsung sumringah, beneran se sumringah itu. Habis itu ibunya nanya lagi beberapa pertanyaan untuk meyakinkan, habis itu aku jawab lagi pertanyaan ibunya. Engga lama, ibunya terus geser kursi tempat duduknya, terus bangun, habis itu sujud syukur. 

Terus akunya? Semacam speechless sepersekian detik karena baru kali ini ada pasien yang habis dijelasin tentang kondisi nya, terus langsung sujud syukur. Semacam terharu dan tertegur dalam waktu bersamaan.

Ibu nya merasa se bersyukur itu kalau kondisinya sekarang bisa dibilang bukan suatu kondisi yang serius, dan kekhawatiran tentang jantungnya ternyata engga terjadi. Dalam kondisi yang sebenernya ibunya juga engga bisa dibilang 100% sehat, karena ibunya tetep ada hipertensi dan bronkhitis, dan perlu obat untuk penyakitnya, tapi ibunya masih bisa se bersyukur itu.

Aku? Kamu? Kita? Yang bisa beraktivitas tanpa kurang suatu apapun selama ini, udah sering belum hayoo merasa bersyukur ? Bersyukur sama  nikmat sehat yang selama ini Allah kasih.

Bener ya emang, kesehatan itu salah satu dari dua nikmat yang sering kita sebagai manusia lupa. Pas sehat suka lupa bersyukur, engga di jaga kesehatannya, makan minum apa aja semaunya, olahraga juga ogah-ogahan, masa sehat nya dipake untuk hal-hal yang mungkin kurang penting. Pas udah sakit baru deh mengeluh kenapa sakitnya dikasih ke aku, kenapa sakitnya sekarang padahal harus ngurus ini itu, dan kenapa-kenapa yang lainnya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Terus cara mensyukuri nya gimana ?
Ibnul Jauzi mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).” 
Ibnul Jauzi juga mengatakan nasehat yang sudah semestinya menjadi renungan kita, “Intinya, dunia adalah ladang beramal untuk menuai hasil di akhirat kelak. Dunia adalah tempat kita menjajakan barang dagangan, sedangkan keuntungannya akan diraih di akhirat nanti. Barangsiapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia. Sebaliknya, barangsiapa memanfaatkan keduanya dalam maksiat, dialah yang betul-betul tertipu. Sesudah waktu luang akan datang waktu yang penuh kesibukan. Begitu pula sesudah sehat akan datang kondisi sakit yang tidak menyenangkan."
(Fathul Bari, Ibnu Hajar, 18/219, Mawqi’ Al Islam)

Jadiiii ternyata salah satu bentuk syukur yang bisa dilakuin sama kita adalah dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat, ibadah untuk meningkatkan ketaatan sama Allah, membantu dan bermanfaat untuk orang lain. Intinya mah, melaksanakan perintah-perintah Nya, menjauhi larangan Nya. 


Semoga ya kita bisa memanfaatkan nikmat sehat dalam ketaatan dan kebermanfaatan, jadinya engga termasuk ke dalam golongan yang tertipu dan terperdaya.

Semoga yolanda nulisnya semakin bagus, jadinya bisa lebih bermanfaat. Aamin :'D