2 June 2012

Gajah Liar

Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamualaikum wr wb

SELAMAT MALAM ! SEMANGAT PAGI !

Another posting for today. The third one. Gosh it seems like i have much time whereas there are still many pages and slides that i have to read for monday's exam. After this post, promise!

Yep so now i want to tell you nice analogy about gajah liar that i got from Volunteer Doctor diklat in Sekolah Alam. Bukan, bukan tentang gajah liar yang mulanya abu-abu kemudian berubah pink dan berteman dengan kelinci pintar bernama bobo.

Iya jadi analogi ini menceritakan bagaimana kita bisa mengurung diri kita sendiri melalui pikiran kita. Intinya tentang you are what you think. Mulai..

Bagaimana cara menaklukan gajah yang liar ? Langsung di kandang ? Samperin terus langsung sok-sok kasih makan ? Kasih semut yang banyak ? Di bius dari jarak dekat ? Atau jarak jauh ?

Yep yang paling mungkin itu dengan di bius tembak dari jarak jauh. Sebenarnya cara yang lain juga bisa tapi mungkin persentase resiko lebih besar dibanding keberhasilannya ya. Lalu habis itu di apain lagi ? Di diamkan saja ?
Tidak. Setelah itu gajahnya kemudian dirantai dan diikat pada suatu pohon atau besi atau apapun yang kuat jadi dia tidak bisa lari. Setelah gajahnya sadar pasti gajahnya berpikir "Ini sial banget siapa yang tadi bius dan sekarang iket pake rantai gini, awas ya". Tapi mau diapakan juga dia tetap tidak bisa kemana-mana karena rantai tersebut. Sampai saat lapar pun dia sulita bergerak karena kakinya yang terjerat rantai. Terus misalnya Mr.X sebagai si pembius tadi ceritanya datang pura-pura baik dengan membawa makanan yang banyak untuknya. Si gajah pasti berpikir "Wah subhanallah sekali wah baik pisan ini mas nya unyupange bawain makanan. Tau aja kalo aku diikat dan tidak bisa pergi cari makan :3".  

Esoknya saat gajah lapar, mencoba bergerak dan tidak bisa lagi, maka ia hanya bisa diam menunggu  berharap Mr.X kembali datang. Begitu seterusnya setiap hari saat gajah mencoba pergi mencari makan kemudian tidak bisa, maka ia kembali duduk menunggu si Mr.X "Ohiya ya. Kan aku terikat,tidak bisa pergi cari makan, yasudah sih nanti mas unyu juga biasanya datang bawa makanan" Sampai kemudian lama-kelamaan gajah tidak berusaha bangun mencari makan melainkan hanya duduk menunggu jam biasanya Mr.X datang.

Setelah sekian hari rantai tadi diganti dengan tali tambang, kemudian tali pramuka dan sampai akhirnya dengan tali rafia plastik. Mr.X juga sudah tidak mengikatnya di besi atau pohon kokoh. Ia memindahkan ikatan ke pohon pisang sampai kemudian sampai ke pohon tauge. Dan Ia juga masih rutin memberinya makan setiap hari. Nah sampai pada suatu hari Mr.X akhirnya melepas ikatan gajah itu dan membiarkannya bebas. Seharusnya dengan keadaan yang sudah semakin mudah untuk lepas dan bahkan akhirnya kemudian bebas tersebut si gajah bisa bangun saat lapar dan itpergi mencari makanan. Namun karena ia masih merasa bahwa dirinya terikat rantai besi dan tidak bisa bergerak, maka ia masih hanya duduk menunggu Mr.X datang membawa makanan.

Sampai akhirnya gajah liar tadi menjadi jinak dan dipelihara kemudian dijadikan gajah atraksi oleh Mr.X

Got it ?

Iya jadi kita bisa menganalogikan kita sebagai gajah dan pikiran kita itu rantai yang mengikat kita pertama kali. Karena kita sudah terbiasa berpikir bahwa kita terikat dan tidak bisa pergi cari makan, maka meskipun sebenarnya saat kita sudah bebas pun kita masih terkungkung dalam pikiran tersebut. Pikiran kita bisa membuat kita tidak melakukan usaha lebih kemudian membuat kita stuck tidak bergerak pada satu titik.
Coba aja kalo si gajah terus berusaha bangun setiap harinya usaha untuk cari makan. Di hari dimana dia sudah tidak terikat apapun dia bisa pergi kemanapun dia mau. atau bahkan tidak perlu menunggu sampai benar benar tidak terikat. Saat ia hanya terikat tali rafia plastik di pohon tauge pun dia bisa pergi lari.

Pikiran kita yang terbiasa dengan hal itu-itu saja membuat kita seperti punya box sendiri dimana kita merasa aman didalamnya tanpa mau keluar. Selain itu, dengan terkungkung oleh pikiran kita sendiri kita juga bisa jadi dikendalikan orang lain. Dalam artian pikiran kita tidak berada di bawah kendali kita melainkan orang lain. Seperti si gajah yang akhirnya jinak, selalu menunggu makanan dari Mr.X dan dijadikan hewan atraksi.

Intinya ya seperti yang di bilang di atas 
"You are what you think"
Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan. Kadang kita mau melakukan sesuatu yang baru atau yang belum pernah kita lakukan. Kemudian kita berpikir "Oh iya ya saya mah biasanya cuma bisanya ini, gabisa yang itu. Yaudah deh engga jadi, ini aja".Pikiran kita membatasi diri kita sendiri, kemajuan diri kita. Jangan mau terus-terusan dibatasi oleh pikiran negatif tersebut.

Gimana caranya mau jadi orang yang sukses dan maju ? Ya awalnya dengan kita berpikiran positif dan kemudian diikuti dengan usaha yang maksimal untuk mencapai sukses tersebut. Sama doa juga jangan lupa. Karena semaksimal apapun usaha kita kalo Allah ngga ridho maka akan sulit, dan kalo Allah ngga mengizinkan maka tidak akan tercapai.

Begituuu analogi gajah liar nya. Maaf terlalu panjang dan berelibet. Newbie, masih belajar gapapa ya ^^v. Akan terus belajar insyaAllah

Yang terakhir juga. Jangan takut untuk melakukan sesuatu yang baru dan untuk berpikir out of the box.

Wassalamualaikum wr wb