16 October 2016

10 Days Trip Lombok 2016 (Part 2)

Day 3 : 16 September 2016

Taraaa udah hari ke 3 di Lombok. Hari ini rencananya engga pergi jauh kemana-mana soalnya di Keluarga Besar Kerin lagi ada acara aqiqah gitu, aqiqah nya dek Hasyim. Sebenernya Kerin bilang gapapa kalo mau pergi berdua aja, tapi kita sebagai tamu untuk menghormati dan sekaligus melihat budaya di sana memutuskan untuk stay juga. Pagi-pagi banget kita nongki-nongki di rooftop nya Ka Is liat langit pagi ditemani teh hangat enak khas Ka Is dan cemilannya.

Muka muka

Introducing Nabil kecil dan Ka Is :)

Kita juga sempet pergi keluar sebentar naik motor sama Ka Is ke Pasar Mas Bagik dan pulangnya mampir ke Taman Kota Selong.

Balik lagi ke Aqiqah, rangkaian acara aqiqah disini masih asli dan khas. Jadi nanti urutannya ada part ibu-ibu, part bapak-bapak, Reke, dan memecahkan kendi (lupa istilah lombok nya apa). Untuk pemotongan kambing aqiqah nya udah di lakukan hari sebelumnya, untuk kemudian di masak dan dibagikan ke masyarakat sekitar.
  • Part Ibu-Ibu
Di bagian ini, di pagi hari ibu-ibu sekitar banyak dateng gitu kerumah yang di aqiqah dengan membawa semacam baskom dari bahan kaleng di atas kepala nya dan ditutup kain serbet. Setelah nanya Ka Is, sebagian besar mereka dateng ke rumah dengan membawa sembako (paling sering beras) untuk diberikan kepada keluarga yang aqiqah. Nanti pas pulangnya baskom itu kembali terisi oleh makanan masakan aqiqah yang diberikan oleh keluarga yang aqiqah. Kan kalo di jakarta atau mungkin kota lain, yaudah ya aqiqah orang dateng nanti pulangnya bawa berkat/besek/bancakan. Nah di lombok ini bedaaa
  • Part Bapak-Bapak
Kalo part bapak-bapak kayanya mirip sama acara aqiqah di kebanyakan tempat. Di awal nanti ada kumpul makan masakan aqiqah bersama. Terus nanti dilanjutkan oleh doa-doa dan anak yang di aqiqah di putarkan keliling untuk didoakan. Kalo disini di potong rambutnya cuma sedikit dulu, katanya dipotong habis nya nanti kalo ubun ubunnya udah menutup.
  • Reke
Naah ini nih rangkaian aqiqah yang gapernah saya liat di jakarta. Di reke ini nanti keluarga yang aqiqah (si orang tua) melemparkan uang logam ke sekumpulan orang yang isinya saudara dekat terutama anak kecil (tapi yang dewasa juga banyak). Nanti sekumpulan orang itu berebutan deh ambil uang logam nya. Di acara yang ini, ada doorprize nyaa. Coba apa tebak ? Ayam! hahaha iya ada seekor ayam yang diikat yang di lempar ke audience. 
Uang logam nya dilempar setelah audience nya teriak "Reke!!" byaaar kemudian uang dilempar dan semua berebutan. Setelah beberapa kloter berlangsung, uang logam pun habis. Ada yang inisiatif dan iseng mengganti yang dilempar jadi permen atau malah uang kertas. Saya sempat ikut reke ini dan berakhir hanya mendapatkan banyak permen, alhamdulillahberkah ramadhan
  • Pecah Kendi
Selain reke, ini juga unik acaranya. Jadi keluarga yang aqiqah menyiapkan kendi berjumlah cukup banyak (kayanya 10 lebih) yang didalamnya berisi air dan banyak uang logam. Kemudian kendi direndam di air (agar lebih lunak) dan diikat menggunakan tali. Nanti kendi tersebut diikat di kayu yang tinggi, dan ada satu orang yang matanya tertutup dan udah diputer terlebih dahulu, harus memecahkan kendi dengan menggunakan tongkat. Rame pisan sih ini nonton nya juga hahaha peserta nya kayanya random diantara saudara atau tetangga dekat. Aku dan Nabil sebagai tamu yang berniat cuma nonton, kena juga disuruh ikutan haha Kerin pun demikian. Dengan habisnya kendi yang disiapkan, maka berakhirlah rangkaian acara Aqiqah disini.


 

Setelah acara di rumah selesai, baru deh kita enak keluar rumah. Kerin juga sekalian ngajak mau ke toko outdoor untuk persiapan rinjani dan cari optik untuk benerin kacamata Nabilla. Sedikit tentang kacamata Nabilla, jadi pas malemnya secara tidak sengaja kedudukan (terduduki?) oleh Kerin yang lagi main ke kamar kita buat ngobrolin perjalanan, dan kemudian patah.
Akhirnya sore itu diputuskan untuk pergi ke Kota Mataram. Tujuan pertama nya adalah Toko Outdoor. Niat awalnya adalah menemani Kerin yang mau beli buff dan kaos untuk Kak Ghazi. Karena tergoda, jadilah Yolanda dan Nabilla juga belanja haha gapapa kan persiapannya harus baik menuju Rinjani (alibi). Mumpung sudah di Mataram, kita pulangnya mampir ke Restoran Ayam Taliwang yang katanya terkenal enak di Jalan Ade Irma Suryani, namanya Lesehan Taliwang Irama. Mungkin saking banyak peminat dan terkenal ke khas an nya, restoran ini ada 3 di area yang berdekatan. Kata mamanya Kerin yang paling enak yang Irama I, dan kita menurut. Saya dan Nabil pesan Ayam Taliwang Pedas dan Plecing yang ngga kalah terkenal disini untuk dibungkus di bawa pulang karena melihat waktu sudah Maghrib.


Sebelum sampai ke rumah, kita berenti di optik dulu di daerah Mas Bagik untuk urusan kaca mata. Sebenernya Nabilla bisa bisa aja tanpa kacamata, tapi mengingan kita mau ke Rinjani bisi engga keliatan jalan, jadi langsung gercep aja di benerin. Habis itu pulang deh ke rumah.
Sesampainya di rumah kita langsung disuruh makan malem bersama. Tetep disuruh makan meskipun udah bilang kalo kita beli taliwang, memang daebak masalah makan di sini. Kata Kerin, awal dia ke Lombok, sehari bisa ditawarin makan sampe 6 kali sehari hahaha. Alhasil kita tetep makan dengan porsi yang sedikit karena nanti masih harus menghabiskan taliwang dan plecing yang udah di beli. Setelah sampai kamar, sebelum ngantuk menyerang, kita melanjutkan makan taliwang dan plecing dengan sisa tenaga dan space di perut yang ada. Enaaaak ayam taliwang ku suka karena pedassss. Setelahnya cuci tangan, cuci-cuci, beberes, dan tidur dengan harapan berat badan tidak naik signifikan, Aamiin

Makanan penutup